Kamis, 29 Desember 2011

الألف اللينة في آخرالحروف والأسماء والأفعال

الألف اللينة هي الألف التي تكتب في آخر الكلمة بدون همزة وتكتب إما ممدودة ( ا ) أو مقصورة على صور ة ياء ( ى ) غير منقوطة . أولا : الألف في آخر الحروف تكتب ألفًا قائمة في جميع حروف المعاني مثل : ( لا ، حاشا ) ما عدا أربعة حروف خالفت القاعدة وهي (حتى ، على ، بلى ، إلى ) حيث ترسم الألف فيها على صورة الياء . ثانيا : الألف في آخر الأسماء ترسم مقصورة (ى): 1ـ في الاسم الثلاثي المنقلبة ألفه عن ياء مثل : فتى ، هدى . 2ـ في الاسم الأكثر من ثلاثة أحرف إذا لم تسبق ألفه بياء مثل : مأوى ، مصطفى،مستشفى. تكتب قائمة ممدودة ( ا ) 1ـ في الاسم الثلاثي المنقلبة ألفه عن واو مثل : عصا .مها. 2ـ في الاسم الرباعي فأكثر إذا سُبقت ألفه بياء مثل : هدايا ،مرايا، رعايا ما عدا ( يحيى ) لتمييزه عن الفعل المضارع ( يحيا ) 3- في الأسماء الأعجمية مثل : أوربا ، آسيا ،موسيقا، زليخا ما عدا :( عيسى ، موسى ، بخارى ، كسرى) 4- في الأسماء المبنية مثل : هنا ، هذا ، أنا ، إذا ، ما عدا : لدى ، أنّى ، متى ، أولى ، الأُلى . معرفة أصل الألف في الأسماء تكون بأحد ثلاثة أمور : 1ـ بالنظر إلى المفرد : خُطا : خُطوة . قرى :قرية. 2ـ بالتثنية : عصا : عصوان - فتى : فتيان . مها:مهوان 3ـ بالجمع : عصا : عصوات ، فتى : فتية . ثالثا : الألف في آخر الأفعال : تكتب على صورة الياء ( ى ) 1ـ في الفعل الماضي الثلاثي المنقلبة ألفه عن ياء مثل : رعى ، رمى،سعى. 2ـ في الفعل الماضي أو المضارع الزائد على ثلاثة أحرف ، ولم يسبق الألف ياء مثل : استدعى ، يتخطى ،استرعى،استهوى. تكتب ممدودة ( ا ) 1ـ في الفعل الماضي المنقلبة ألفه عن واو مثل : سما ، غزا , دعا. 2ـ في الفعل الماضي أو المضارع الزائد عن ثلاثة أحرف إذا سبقت ألفه بياء مثل : أحيا ، يعيا . معرفة أصل الألف في الأفعال تكون بأحد أمرين : 1ـ بإضافة تاء الفاعل للفعل الماضي مثل : سما - سموت ، رمى – رميت، دعا :دعوت. 2ـ بالرجوع للمصدر مثل : السمو ، الرمي . Selengkapnya...

Rabu, 28 Desember 2011

Interlanguage (Bahasa Antara)

"Bahasa antara" (interlanguage) ialah bahasa seseorang yang sedang mempelajari bahasa lain; "bahasa antara" berbeda dari bahasa ibu dan dari bahasa yang sedang atau telah dipelajari. Dengan kata lain, bahasa antara (selanjutnya ditulis BA) atau "interlanguage" ialah bahasa yang kedudukannya berada di antara bahasa ibu dan bahasa sasaran yang sedang dipelajari (Namser, 1971a; Selinker, 1972). Oleh karena itu, BA mempunyai tata bahasa dan ciri-cirinya sendiri (Corder, 1971a; Adjemian, 1976). Dengan demikian, BA dianggap sebagai suatu bahasa yang juga mempunyai sistem sendiri sebagaimana bahasa alami (natural language) lainnya.
Dalam pemerolehan bahasa kedua (second language Acquisition) terdapat antarbahasa (interlanguage) yang bukan bahasa sumber (native language) dan bukan bahasa sasaran (target language). Berikut akan dibahas lebih rinci tentang cabang liguistik yang lain yaitu Kajian Bahasa Antara (Interlanguage Study). Menilik asal kata interlanguage, berasal dari kata “inter” dan “language.
Interlanguage adalah bahasa yang mengacu kepada sistem bahasa di luar sistem B1 dan kedudukannya berada di antara B1 dan B2 (Selinker, 1972). Istilah lain adalah approximative system dan idiosyncratic dialect. Kajian studinya menghasilkan analisis kegalatan (error analysis) dan membedakannya dengan mistake.
Kajian bahasa antara membahas fenomena kebahasaan yang muncul (emergence) akibat interaksi antarbahasa, bukan pada hasil akhir proses interaksi tersebut (catatan: berupa kemampuan berbahasa kedua atau asing dan terjemahan). Analisis kontrastif merupakan bagian dari kajian bahasa antara. Lingkup kajiannya membahas proses yang terjadi dari persinggungan dua atau lebih bahasa, daripada fenomena yang ditimbulkan dari persinggungan itu sendiri. Oleh karena itu, kontrastif analisis lebih bersifat diakronik daripada sinkronik. Hal ini disebabkan karena fokus pembahasan tentang proses tersebut membutuhkan waktu untuk mencari asal mula ataupun aspek historis penyebab proses tersebut. Bagaimanapun, kajian Bahasa Antara sebagai analisis bersifat diakronik dalam sebuah pengertian yang sedikit berbeda daripada yang disinggung oleh Saussure. Saussure menyuguhkan tentang pengertian evolusi bahasa yang terkait dengan sejarah atau filogeni yang menyinggung perubahan pada generasi-generasi dan secara berabad-abad..
Beberapa contoh akan memperjelas pernyataan tersebut. Pertama, ada penelitian tentang pemerolehan bahasa pada bayi, yang baru-baru ini dilontarkan Brown ( 1973). Slobin (1971) memberi nama sebuah antologi penelitian tersebut dengan nama The Ontogenesis of Grammar. Sejak anak membuat kemajuan dari sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang bahasa lisan sampai pada tahap penguasaan yang memadai pada usia lima tahun, dan sejak hanya satu bahasa yang dikuasai, pada hakikatnya kajian tentang bahasa anak tidak lagi dibicarakan sebagai sebuah bentuk kajian Bahasa Antara. Tetapi kajian tentang bahasa kedua atau pemelajaran bahasa asing terkait dengan proses seseorang dari ekabahasawan (monolingual) menjadi dwibahasawan (bilingual). Dalam hal ini ada 2 (dua) bahasa yang dilibatkan dalam proses pemelajaran yaitu L1 dan L2.
Oleh karena itu, James menyebutkan ada tiga cabang kajian dalam linguistik interlingual (yang melibatkan dua bahasa), yaitu (1) teori penerjemahan yang terkait dengan proses mengubah teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa target; (2) analisis kesalahan; (3) analisis konstrastif. Analisis kesalahan dan analisis kontrastif dipakai dalam ruang lingkup proses monolingual menjadi bilingual.

Tahapan Perkembangan Bahasa-antara
Secara ringkas teori tahapan perkemba-ngan bahasa antara menurut Corder (1973) dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Tahapan Kegalatan Acak
Pertama Si-Belajar berkata *Mary cans dance" sebentar kemudian diganti menjadi "Mary can dance".
b. Tahapan kebangkitan
Pada tahapan ini Si-Belajar mulai menginternalisasi beberapa kaidah bahasa kedua tetapi ia belum mampu membetulkan kesalahan yang dibuat penutur lain.
c. Tahapan Sistematik
Si-Belajar sudah mampu menggunakan B2 secara konsisten walaupun kaidah B2 belum sepenuhnya dikuasainya.
d. Tahapan Stabilisasi
Si-Belajar relatif menguasai sistem B2 dan dapat menghasilkan bahasa tanpa banyak kesalahan atau pada tingkat post systematic menurut Corder.
Selengkapnya...

Selasa, 27 Desember 2011

الخطوات العلمية لتحليل النص

الهدف من هذا العمل هي: اكتسب الطلبة على القراءة و الفهم الصحيح من النصوص العربية العادية كانت أو العالمية أو الأدبية أو الصحافية والقيام يتحليلها نحويا. وهذه الخطوات العلمية لتحليل النص:
1- ترجم إلى اللغة العربية
2- الكشف عن مبحث النص
3- استخراج بنية النص
4- الكشف عن أطروحة النص
5- تحديد البنية الحجاجية
6- مناقشة النص
7- التساؤل أن قيمة الأطروحة
8- النقد الداخلي
9- النقد الخاريجي
Selengkapnya...